Kiai Haji Imron Hamzah. KH Rais Syuriyah PBNU Periode 1999-2004 berdasarkan Keputusan Muktamar Lirboyo. Selama dua periode memegang jabatan yang sama untuk tingkat wilayah di PWNU Jawa Timur, yaitu pada 1992-1997 dan 1997-2002. Ketika itu Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim dipegang oleh KH A. Hasyim Muzadi yang kemudian menjadi Ketua Umum Tanfidziyah Anak kedua Mbah Sabil dinikah Mbah Sambu Lasem, dan hidup di Kauman Lasem. Darinya, kelak muncul banyak ulama Lasem. Diantara yang terkenal, tentu saja KH Muhammad Shidiq Jember yang melahirkan Bani Shidiq: KH Mahfudz Shidiq, KH Ahmad Qusyairi Shidiq, Nyai Hajah Rokhanah (ibu Mbah Hamid Pasuruan), KH Ahmad Shidiq dll. Semboyan hidup yang selalu tertanam di sanubarinya ialah li i’lai kalimatillah. KH Bisri menikah dengan salah seorang putri pengasuh PP Lasem Rembang. Dalam usia 63 tahun KH Bisri wafat, sehingga tingkat estafet kepemimpinan diturunkan kepada putra tertua, yakni KH Cholil Bisri, dibantu KH Musthofa Bisri, seorang ulama sekaligus budayawan Adalah KH Ali Yahya Lasem yang terkenal tampan, tegap dan atletis mirip bule. Suatu hari mendapatkan undangan pengajian di Jepara. Dalam perjalanan di kawasan lampu merah, mobil berhenti dan saat itu Kiai Ali duduk di samping sopir dengan melepas serban dan kopiah yang biasa dipakai. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd.

kh ali yahya lasem